Web Science merupakan kajian sains dari Web yang lahir dari
desentralisasi sistem Informasi. Pada Web Science membutuhkan pemahaman
akan Web dan juga fokus pada pengembangan terhadap kebutuhan komunikasi
dan representasi. Sangat disadari bahwa World Wide Web adalah teknologi
yang baru berusia beberapa tahun, di sisi lain Web adalah bukan dunia
yang statis tetapi super dinamis. Mengacu kepada kondisi ini, maka
kajian pada Web Science akan melibatkan multi disiplin.
Saat ini Internet dengan teknologi webnya sudah merupakan sarana yang
penting dan dimanfaatkan oleh berbagai disiplin ilmu dan berbagai
lapisan masyarakat, tantangan yang dihadapi tidak lagi pada sisi teknis,
tapi juga merambah ke arah sosial seperti budaya, bahasa, dan
organisasi. Peningkatan kemampuan komputasi pada perangkat komputer
serta juga meningkatnya infrastruktur dan aplikasi berbasis Internet
telah mendorong terjadinya ledakan informasi. Seperti kita ketahui, saat
ini pemahaman komputer bukan saja pada personal komputer ataupun
notebook, tetapi perangkat mobile adalah juga merupakan salah satu
bentuk komputer. Teknologi Internet dan Web telah memudahkan dalam
melakukan penyimpanan dan pendistribusian data serta informasi. Ledakan
informasi selain membawa nilai positif juga melahirkan permasalahan
baru. Menurut Hearst [Helfin, 2003] salah satu problem baru pada ledakan
informasi adalah terjadinya keragaman yang disebabkan oleh beberapa hal
utama sebagai berikut:
1. Web adalah massive, dimana jumlah sumber data dan informasi berbasis
web mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam orde ratusan ribu hingga
juta per tahun.
2. Web bersifat terdistribusi, teknologi web memberikan tingkat
autonomi yang lebih tinggi sehingga ketersebarannya juga semakin besar.
Akibatnya setiap pemilik web dapat menyajikan data ataupun informasi
dengan vocabulary yang berbeda walau yang dimaksud adalah sama.
3. Web juga bersifat dinamis, sebuah web bisa hadir pada jaringan
Internet tidak terikat, lokasi geografis ataupun nama logika dari sebuah
sumber informasi dapat berubah secara mudah dan sering, perubahan isi
dari web juga tidak dapat diperkirakan.
4. Web bersifat open, sebuah web dapat dibuat dan dibaca oleh setiap
orang secara prinsip. Sehingga isu keamanan dan kepercayaan (trust)
menjadi permasalah tersendiri.
Pada ledakan informasi di Internet, search engine merupakan salah
satu kill-application yang penting. Ini menjadi dorongan utama lahirnya
search engine Mbah Google. Walaupun Google telah memiliki koleksi data
yang menakjubkan, tetap saja masih ada kelemahan utama, yaitu kalau kita
mencari sesuatu, maka yang sesuai dengan yang kita inginkan masih di
bawah 5% dibandingkan koleksi yang ditampilkan dari pencarian Google.
Ledakan informasi tersebut membawa pergeseran teknologi dan pemanfaatan
Web semakin dominan. Secara luar biasa telah terjadi pergeseran Web 1.0
ke Web 3.0 sebagai berikut :
Web 1.0 yang sejak tahun 1992 mulai memperkenalkan beragam web
browser, serta mendorong pertumbuhan pemanfaatan Web sebagai penyedia
informasi. Pada tingkat ini web masih bersifat read only.
Web 2.0 mulai menjadi trend pada tahun 1997, ini memperkaya sifat
yang read only menjadi read write. Aplikasi berbasis Web semakin banyak
diterapkan. Web dan sosial dimulai dengan lahirnya berbagai sarana
seperti wikipedia, blog, friendster.
Web 3.0 merupakan rancangan untuk memperkaya Web 2.0, dimana pada Web
2.0 baru memperhatikan pertukaran data antara manusia, pada Web 3.0
pertukaran data antar manusia-mesin, mesin-mesin dan manusia-manusia
disempurnakan.
Berbagai riset yang komprehensif mempertanyakan bagaimana relasi Web
dan relasi terhadap multi disiplin. Riset ini mendorong lahirnya
paradigma Web Science. Web Science adalah sebuah ilmu dari
desentralisasi sistem informasi. Web Science membutuhkan pemahaman akan
Web dan juga fokus pada pengembangan terhadap kebutuhan komunikasi dan
representasi. Sangat disadari bahwa World Wide Web adalah teknologi yang
berusia baru beberapa tahun, di sisi lain Web adalah bukan dunia yang
statis tetapi super dinamis. Berbagai riset pada Web Science
[Berners-Lee,2006] banyak menekankan pada :
· trend perkembangan Web
· tantangan dalam pengembangan Web
· mendukung untuk ubiquity, mobility, new media dan meningkatnya jumlah data yang tersedia secara online
· pentingnya hal sosial seperti menghargai hak privasi
· mengidentifikasikan varian dari penelitian Web
Secara ringkas Bernes-Lee mengatakan Web Science merupakan kajian
sains dari Web. Ketika Web telah bergerak ke ranah ilmu, maka pertanyaan
mendasar adalah bagaimana keilmuan ini melakukan metodologi. Bagaimana
peneliti atau engineer melakukan pendekatan terhadap Web untuk pemahaman
dan relasinya dengan domain sosial secara luas dan inovasi apa yang
dapat dilakukan. Berbagai penelitian yang berlangsung saat ini melakukan
pengembangan pada metodologi pemetaan (mapping) dan graph pada struktur
Web dengan sampling sebagai kunci utamanya [Leung, 2001]. Sebagai
contoh laporan riset [Fetterly, 2004] menyatakan bahwa 27% dari web di
Jerman (.de) melakukan perubahan setiap minggu. Model lain adalah
metodologi model analisis yang mengkombinasikan data empiris yang
digunakan untuk melakukan determinasi probabilitas. Metodologi pada Web
Science akan dipengaruhi oleh perekayasaan yang berlatar belakang
industri maupun peneliti akademisi. Sehingga akan mengkombinasikan
sintesis dan analisis. Mempertimbangkan perkembangan Web yang membawa ke
sisi positif (seperti Peer to Peer) ataupun ke arah negatif (seperti
phishing). Kontribusi terhadap pengembangan adalah tujuan utama dari Web
Science.
Web diawali dengan usaha untuk mendorong masyarakat dalam bertukar
dokumen atau data. Karena web memungkinkan untuk distribusi dokumen
menjadi mudah, murah dan cepat. Ini menyebabkan web melakukan perubahan
radikal dalam kegiatan pertukaran dokumen. Semantic Web adalah sebuah
usaha untuk mengembangkan potensi web dengan memanfaatakan analogi
perkembangan kebiasaan masyarakat. Dengan kemampuan ini maka pertukaran
data menjadi lebih efektif pada komunitas yang lebih besar dan dapat
diproses secara otomatis ataupun manual. Saat ini Web sudah sangat baik
dalam menangani teks, musik dan gambar, tetapi data tidaklah mudah
digunakan pada skala Web [Hendler, 2005].
Semantic Web telah mengantar evolusi WWW ke tingkat pemanfaatan yang
lebih baik. Ada dua visi dalam pengembangan web ke depan, yaitu pertama,
membuat web semakin baik sebagai media kolaborasi, dan yang kedua, web
semakin dapat dipahami oleh mesin. Hal ini dilakukan dengan memberikan
anotasi data yang akan membuat informasi lebih dapat dipahami oleh
mesin. Untuk mengembangkan Semantic Web [Berners-Lee, 1999] beberapa hal
dibutuhkan seperti :
· Mengembangkan bahasa dan terminologi untuk mengekspresikan konsistensi dari semantik.
· Mengembangkan tool dan arsitektur baru yang menggunakan bahasa dan
terminologi tersebut untuk mengakses, merubah dan integrasi informasi.
· Mengembangkan aplikasi yang memberikan sebuah tingkat pelayanan baru kepada pemakai dengan Semantic Web.
Dari tulisan diatas kesimpulannya yaitu Kelahiran Web Science
didorong oleh pergerakan generasi Web dari Web 1.0 ke Web 3.0. Sejak
diperkenalkan Web pada tahun 1990 oleh Tim Berners-Lee, perkembangan
yang terjadi luar biasa. Pada saat ini, kita berada pada pergerakan dari
Web 2.0 ke arah Web 3.0. Perbedaan utama dari setiap generasi adalah
pada Web 1.0 masih bersifat read-only, pada Web 2.0 bergerak ke arah
read-write, sedangkan pada Web 3.0 mengembangkan hubungan
‘manusia-manusia, manusia-mesin, dan mesin-mesin’.
Pada Web 2.0 kegiatan sosial sudah dimulai, dengan semakin popularnya
berbagai fasilitas seperti wikipedia, blog, friendster dan sebagainya.
Tetapi kendala utama pada Web 2.0 adalah penangan untuk pertukaran data
atau interoperabilitas masih sulit. Contoh sederhana, pada saat kita
mencari sebuah informasi di search engine popular seperti Google, hasil
pencarian yang sesuai dengan kebutuhan kita hanya 5% atau kurang dari
daftar yang ditemukan pada Google.
Web 3.0 mencoba menyempurnakan Web 2.0 dengan memberikan penekanan
penelitian pada Semantic Web, Ontology, Web Service, Social Software,
Folksonomies dan Peer-to-Peer. Penelitian tersebut sangat memperhatikan
‘budaya’ sebuah komunitas terhadap kebutuhan akan sebuah data atau
informasi.
referensi :
http://syailendra.it-kosongsatu.com/?p=95
http://aqil.tk/informations/web/web-science.html
http://ghesumar.wordpress.com/2011/05/21/generasi-web/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar